Apakah kesempurnaan? Tiada cacat cela itu dikatakan sempurna? Setiap waktu, manusia mengejar kesempurnaan dalam kehidupan. Ironinya, kebanyakan yang mencari kesempurnaan itu sendiri masih jauh dari sempurna. Namun mereka masih tidak silu mengangankan kesempurnaan. Sebut sahaja, apakah bidangannya, pasti ada yang sedang memburu kesempurnaan di sana. Rupa paras, sifat, cinta, harta, kuasa, kesemuanya memiliki nilai yang dikatakan sempurna. Isunya, tiada garis tertentu digunakan untuk mengukur kesempurnaan tersebut. Ada yang berpendapat, sempurna itu bermaksud jauh dari cacat dan cela. Ada pula yang berkata kesempurnaan dicapai tatkala tiada tokok tambah lagi yang diperlukan ke atas sesuatu. Tafsiran tepat kesempurnaan itu tidak keterlaluan jika saya katakan adalah sama banyaknya dengan orang yang mencari kesempurnaan tiu sendiri.
Secara peribadi, saya berpendapat kecacatan itu sebahagian dari kesempurnaan ciptaan. Sifat terlalu mengejar kesempurnaan itu sendiri adalah suatu kecacatan. Kesilapan menjadikan manusia itu benar-benar manusia.Persoalan timbul, wajarkah manusia mengejar kesempurnaan? Jawapan saya, wajar dan wajib manusia mengejar kesempurnaan, meski ia kekadang hanyalah ilusi yang tidak boleh dicapai biarpun dalam mimpi paling indah. Namun usaha untuk mengejar kesempurnaan itu tidak seharusnya disia-siakan demi mengejar kesempurnaan yang tiada ertinya meskipun tercapai. Kehidupan ini terlalu pendek untuk mengejar kesempurnaan dalam segala bidang. Maka, fikirkanlah, jika ada perkara yang ingin anda kecapi dengan sempurna, pilihlah yang benar-benar memberikan kebahagiaan. Perlu juga saya ingatkan bahawa hal terpenting dalam mencapai kesempurnaan ialah sentiasa bersyukur dengan segala nikmat susah dan senang dalam kehidupan.
No comments:
Post a Comment
It may take me hours, days or even months, but I WILL reply to your comment(s). Godwilling.