dahulu kau hanya mampu bermimpi
seakan memahami apa isi hatinya
jauh-jauh kau memimpikan kepastian
jawapan tepat menjelma di depan mata
setiap bicaranya yang kau percaya,
yang kau kesalkan kasar bahasanya
kembali menuntut makna yang baru darimu;
jernih dari kabur khilaf pandangmu
hakikat disebalik zirah
yang tersarung sejak memilikimu,
tegap dia berdiri untuk melindungimu
sayanglah andai saat kau jawab semuanya,
sudah kontang telaga kasihnya padamu
tiada lagi sisa untuk kau timba
sudah dia bukakan baju keegoannya
agar kau dapat melihat terus kedalam hatinya
betapa dia sayang, betapa dia terasa hilang
bila kau jauh dari matanya
kawan, jangan kau tusuk tubuh tua itu
dengan belati kejam lagi menyiksa
kerana sakitnya tidak seberapa
namun kecewanya dahsyat tak tercerita
KISAH MENULIS: PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH
5 years ago
mengalir air mata.
ReplyDelete